COMMENT ABOUT INDONESIA'S MOVIE

From Fashion:
1.In order to make a character, Indonesia’s Movie often and always do the same way like :
a.For fat people: Life to eat, always bring snack, bla… bla… bla…
b.For smart people: Polite, old fashion, wear glasses, bla… bla… bla…
c.For Ugly woman: Wear big glasses, big black spot, like Betty, old fashion, bla… bla… bla…
2.In order to make a good movie, they often and always make the actress and figurant perfect like:
a.In “Eiffel I’m in Love, Coklat Strawberry, Cinta Pertama” all student in there pretty and handsome. This isn’t make the film/ movie reality like in real school.
b.The accessories for actresses if they do some act always wear:
i.To be a young people: A new fashion, new accessories, but in real world, real Indonesia, many young generation wear a common fashion.
ii.To be a bargainer: Pretty/ handsome people (every one must married them if the bargainer pretty and handsome), bad painting face, and cut clothes.
iii.To be a House wife: Thick make up in every condition, party dress in every condition, new hair model in every condition.
iv.To be a poor people: Long hair, wear cosmetic, brown powder (some movie even make a perfect make up for a poor people), flowered clothes.
v.In some films, poor people eat with a good quality of rice and fried chicken (???)
c.Always use a sexy actress to make a movie
From Script:
1.The dialog of the movie/ film just like a circular motion (berputar2)
2.The dialog didn’t realize what happen
a.Young people talk with a formal dialog (a few movie/ film) with his/ her friends. This is weird.
b.Worried people talk with formal dialog. (???)
c.Angry people talk with formal dialog (even child, young, and adult). (???)
3.Because of viewer/ audience like the movie/ film, the scripter make the script longer than the real script
From the Scene:
1.If the character sad (may be because of broken heart) always make scene in the empty road, and rain. (try to make another scene like, when the character sad, there was a festivals, everyone felt happy except the character, just advice)
2.If the character was in pub “clubbing condition” always drunk or felt euphoria of cry aloud. (try to make the character felt “just” ordinary, didn’t happy and sad, may be, just in my imagination, he/she must be cool in that condition)
3.Why the Traditional Market (when the scene take from Traditional Market) use to seem cleaner than usual Traditional Market and emptier than usual Traditional Market
4.Try to make horror condition in party condition (it must be great!)
5.Why to make a film there was no booking? Actually that’s good, but, usually, there seems so forcing to do that. May be, in sit position, in a big table, with many people around that, use multiple camera. Because, as I see, in sit position, example : in a big table, 12 people sit there, then 6 in north, 6 in south, or 6 in North, 3 in West, 3 East, make the film too crowded in my point of view. Try to make it better without forcing
6.I always laugh when I saw movie/ film/ cinema (sinetron don’t know how to say it) when the character was in the car, there seem some of tree, in the front glasses of the car. But, actually the car just stopped, (I don’t know how to explain that thing), there’s no movement from the car, like : meet the traffic light, cross road, curve road, because, it seems the character didn’t push the brake, or change the gear (I mean: Gigi)
From the acting:
1.When the character cry, it didn’t seem that the tear dropped from his/ her eyes, it must be seem cry when the tears in his/ her cheek (try to zoom it when the character cry, or if it’s difficult, make the camera zoom in his/ her cheek, and pour some water/ eye dropper on his/ her cheek.
2.Didn’t natural like when the character happy, seems like crazy (not happy) ^^ or seems like she/ he felt sad, actually she/ he happy. ^^
3.Try to make the casting opened for the ordinary people, because, there, in ordinary people (even tough ugly or pretty) there’s a big talent (and it’s cheap, isn’t it?)
4.Try to match the actress and the character needs. Because, some of people said that “Oww, that glamour actress, called A, be an ordinary nurse in B movie, seems didn’t match! So, what’s the important of casting?” may be we must try to match the actress with the character needs, so that situation didn’t happen again.
5.I don’t know, in my own mind, I see that when the actress make a mimic of scary situation better than when the actress make a mimic of sad/ happy situation. (I don’t know, may be it’s different between one actress and another.
From the accessories:
1.Why the entire car’s good? In fact, there’s a good and bad cars, may be like a car after the accident, or something else.
2.Why the entire houses is big and if there’s small houses, the houses always set in “luxury” version, even tough the house of the poor people
3.Try to use the second car for an accident (may be it’s cheaper than if we blow/ explosion the new car) ^^
From the theme:
1.Make theme more creative, not just love, love, love, horror, horror, social, social politic, dream, adventure, action, but, make it more creative like bollywood (said one person in blog), all of the theme become one film. ^^
From the idea:
1.(Said a person in blog) too much cheating/ copying (plagiat) in Indonesia’s movie, like buried humans body in the wall, bla… bla… bla…
2.Try to find another interest except (I’m sorry) sex, may be it’s difficult, but, there’re many film/ movie/ cinema, proof it like (Laskar pelangi, ect)

I’m sorry, if I make, the producer/ many people/ organization felt angry.
I’m sorry I’m not good in English. But, I’ll try to give the best.
Me, Indonesian people, for the best movie/ film/ cinema in Indonesia, my country.

RESENSI

TUGAS
PELAJARAN BAHASA INDONESIA
RESENSI
MISTERI DI BALIK TABIR SMA KHUSUS PUTRA

Oleh :
Swasih Fithria Asma Fadlilah
XI IPS

SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM TELADAN AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH
PURWOKERTO

MISTERI DI BALIK TABIR SMA TOHO HIRAMATSU
Judul Komik : Princess . Princess
Pengarang : Mikiyo Tsuda
Penerbit : MnC
Kota tempat terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2009
Tebal : 900 Halaman (AKUMULASI 6 BUKU, KIRA- KIRA)
Harga : Rp 72.000,00 (AKUMULASI 6 BUKU, KIRA- KIRA)
Datangnya Tohru Kouno sebagai murid baru di SMA Khusus Putra membuat geger warga sekolah. Tohru dibuat bingung dengan perlakuan beberapa anggota Osis padanya, disediakan kamar khusus di asrama, makanan gratis, kamar mandi khusus, juga meja makan khusus.
Tohru bertemu dengan Akira Sakamoto yang entah mengapa di panggil “Tuan Sakamoto” oleh murid putra. Kemudian Tohru bertemu dengan Youjirou Shihoudani, yang memberitahunya bahwa, semua perlakuan khusus yang di terima Tohru semata mata karena wajah cantik yang dimiliki Tohru.
Ada apa sebenarnya?
Ternyata di SMA ini terdapat suatu program yang diperuntukan untuk kemaslahatan murid putra yang kehilangan semangatnya. Program ini berupa, memilih murid putra kelas 1 yang memiliki wajah cantik. Kemudian beberapa murid putra yang memiliki wajah cantik ini memakai baju dan accesories perempuan agar menambah semangat murid putradalam belajar, mencetak prestasi.
Tohru, yang memiliki wajah cantik, langsung direkrut oleh Dewan Osis SMA untuk menjadi “Princess”. Tohru, dalam hal ini, tidak sendirian. Masih ada Youjiru Shihoudani dan Mikoto Yutaka.
Awalnya Tohru menolak program ini tetapi Arisada, Ketua Osis SMA, meyakinkan Tohru. Tohru dapat langsung menerimanya karena Arisada merupakan “mantan Princess”.
Kehidupan Tohru sebagai “Princess” dimulai. Ternyata murid putra-pun menyambutnya dengan sangat baik.
Berbagai macam konflik mulai muncul. Adik Tohru tiba- tiba muncul membuat situasi menjadi tak menentu selama beberapa saat.
Usut punya usut, Tohru pindah ke SMA karena kabur dari rumah. Tohru sebenarnya hanya anak angkat dari keluarga tersebut, dan Sayaka, adik Tohru jatuh cinta pada Tohru dan menyuruh Tohru kembali ke rumah. Tohru bingung memilih apakah akan pindah sekolah lagi atau tetap di sini menjadi Princess.
Masalah berlanjut lagi pada Youjirou. Selama ini, Youjirou selalu bersikap tenang, tetapi ternyata Youjirou memiliki konflik keluarga. Ibunya menikah dengan gurunya. Saat adik Youjirou lahir, Youjirou seperti dibuang oleh ayah dan ibunya. Bahkan saat Youjirou ulang tahun-pun, dia tidak mau pulang ke rumah dan memilih tinggal di asrama. Bahkan Youjirou tidak pernah memanggil ayah barunya itu dengan sebutan “ayah”. Bagaimana mereka menyelesaikan permasalahan ini?
Kemudian Mikoto yang selama ini tidak mau pacarnya tahu kalau dia menjadi “Princess” dihadapkan kepada suatu masalah harga diri. Di mana pacarnya akhirnya tahu kalau dia menjadi Princess.
Kemudian keluarga Sakamoto yang sangat misterius membantu jalannya acara tahunan SMA. Akhirnya pembaca diajak untuk mengenal lebih dekat dengan Akira Sakamoto.
Di akhir cerita, pengarang menceritakan tentang generasi “Princess” selanjutnya. Yang menuai banyak konflik dikarenakan oleh status mereka, Tomoe Izumi yang ayahnya menjadi Pemilik Perusahaan Izumi, yang terbesar ke-5 di dunia, dan Kiriya Matsuoka yang yatim piatu dan tidak memiliki rumah.
Pembaca disuguhkan dengan tema sosial SMA dan penokohan yang sangat apik dan dialog- dialog yang sangat mendukung. Karakter tokoh dapat langsung kita rasakan saat membacanya. Mikiyo-pun berhasil menciptakan tokoh yang lucu, yaitu Natashou yang menjadi penjahit baju- baju “Princess”. Gaya bahasa yang dipakai oleh Mikiyo merupakan Gaya bahasa bebas tetapi sopan juga menurut pada EYD. Sehinggasangat menarik dan mudah memahaminya. Di cerita ini juga banyak ungkapan yang dipakai. Khususnya untuk menelesaikan masalah.
Detail gambar yang sangat indah. Apalagi pada detail baju “Princess”. Mikiyo-pun sangat menguasai jalan cerita.
Sudut pandang yang dipakai oleh Mikiyo merupakan sudut pandang orang ke tiga serba tahu. Membuat pembaca tidak bosan.
Apalagi alur ceritanya yang sangat wajar juga apik. Konflik yang datang dan pergi secara berkesinambungan, juga penyelesaian konflik yang indah, juga dapat menginspirasikan pembacanya untuk menyelesaikan masalahnya.
Walaupun memang ada beberapa gambar yang kurang menggambarkan keadaan yang sedang diceritakan, tetapi itu tidak membuat pembaca kecewa karena diobati oleh dialog yang mudah diikuti. Pembaca-pun sedikit kecewa karena Tidak diceritakannya bagai mana Arisada dulu menjadi “Princess” tetapi Mikiyo sudah mengungkapkan perasaannya tentang Arisada. Sehingga pembaca-pun dapat terobati rasa kecewanya.
Semoga Mikiyo dapat meningkatkan kualitas gambarnya, juga meningkatkan potensi alur cerita yang indah.
Saya merekomendasikan pembaca untuk membaca Komik berjudul Princess Princess ini karena banyak sekali norma dan moral yang dapat kita ambil dari cerita ini.
Cerita ini menggambarkan tentang kehidupan lain pelajar SMA, jadi cocok untuk dibaca siapa saja. Khususnya bagi pelajar, dan orang tua yang memiliki anak yang berprofesi sebagai pelajar.
Setelah membaca cerita ini, pembaca akan merenungi sikapnya yang terdahulu ataupun yang akan dilakukan. Karena, Mikiyo menceritakan cerita ini dengan sangat nyata dan hal itu merupakan permasalahan sehari- hari.

OH YA, kalau ada tulisan SMA TOHO, itu, aku lupa nama sekolah aslinya... maaf yaa...

keunikan bencana alam di indonesia

duuh... maaf judulnya kaya gini... kaya bersyukur dengan bencana di indonesia , negeriku ini. tapi engga ko... q smata2  pengin kasi tau soal keunikannya yaitu :
gempa sama bencana gunung meletus terjadi pada saat/ antara bulan mati dan bulan purnama
kenapa yaa?

bagi yang tau... komment please?