My Story, comment yaaaaaa

THE BEGINNING

“Semuanya terjadi begitu cepat. Begitu tiba- tiba. Sekarang semuanya telah berubah. Kehidupanku yang dulu terhapus begitu saja dari ingatanku”

Sekolah baru, rumah baru, teman baru, bahkan orang tuaku-pun baru. Aku tidak tahu bagai mana persisnya, tetapi dulu aku berada di panti asuhan dan sekarang─tiba- tiba─aku telah berada di sini. Berada di rumah yang sangat mewah, berada di kamar yang bagaikan ruangan serba-ada dengan kertas dinding berwarna keungu- unguan, lemari pakaian besar dengan berbagai ukiran di sekelilingnya, ranjang yang terbuat dari batu pualam putih dengan kasur mewah nan empuk melekat di atasnya, meja belajar dari kayu hitam yang sangat elegan di mataku bersama dengan kursi yang empuk dan nyaman, sebuah teddy bear berukuran besar yang kini sedang kupeluk dan lantai marmer berselimutkan karpet yang indah yang sedang kupijak, dan banyak hal lain yang─pastinya─terlalu wah untuk dideskripsikan.
Fantastis! Aku bahkan tidak tahu ini di mana, apakah ini mimpi atau bukan, aku benar- benar tidak tahu. Rumah ini, kamar ini, keluarga ini, aku tidak tahu. Hanya saja semua ini terasa sangat familiar bagiku.
Pagi ini aku akan menjalani hari pertamaku di Senior High School Hardford. Aku membayangkan apa yang akan terjadi. Mungkin aku akan dikucilkan oleh teman- teman baruku, atau mungkin─
“Sayang, kau sudah bangun?” suara Mrs. Vergee dari luar kamar membuyarkan lamunanku─tentang hari pertama di sekolah.
“Sudah.” aku agak ragu ketika akan memanggilnya, “Emm…, Mom?”
“Ya? Ada apa, Sayang? Ada masalah?”
“Mom boleh masuk.” Seruku, sangat tidak sopan, maksudku bagaimana mungkin aku menyuruhnya masuk padahal ini rumahnya sendiri? Tetapi apa boleh buat? Semuanya sudah terjadi.
Kemudian kenop pintu berwarna emas itu berputar dan daun pintu mulai terbuka. Mrs. Vergee menghampiriku. Dia memakai blus lengan panjang berwarna biru muda dan pantalon biru tua yang membuatnya terlihat kasual. Walaupun hanya menyapukan bedak tipis dan lipstik─yang juga tipis─warna plum, wajah Mrs. Vergee terlihat sangat cantik dan memberikan aura yang sangat hangat di hatiku.
“Mom, bisa bantu aku memilih baju sekolah?” pintaku, menepiskan semua ketidaksopananku tadi.
Senyum hangat merekah di wajah Mrs. Vergee. Tanpa pikir panjang, Mrs. Vergee membuka lemari pakaianku lalu mengeluarkan valley lengan pendek warna hijau muda yang panjangnya kira- kira 10cm di atas lutut dan soft jeans berwarna putih, “Bagai mana dengan ini?”