Pentingnya Rasa Malu
Malu adalah salah satu sifat manusia yang menjadikan manusia tidak enak melaukan sesuatu yang dibenci/ terlarang baginya.
Dari Abu Mas’ûd ‘Uqbah bin ‘Amr al-Anshârî al-Badri radhiyallâhu ‘anhu ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya salah satu perkara yang telah diketahui oleh manusia dari kalimat kenabian terdahulu adalah, ‘Jika engkau tidak malu, berbuatlah sesukamu.’” (Riwayat Bukhori)
Malu meruakan tameng/ benteng manusia dari kejahatan. Maka dari itu, apa bila malu telah hilang dari diri manusia apalagi kaum, maka telah rusaklah manusia atau kaum tersebut.
Rasulullah SAW : "Kiamat tidak akan terjadi sampai rasa malu telah lenyap dari anak-anak dan perempuan." (Bihar Al-Anwar, cetakan baru, jilid VI, hal.315)
Diriwayatkan dari Imam Ja’far Ash-Shadiq as bahwasanya beliau berkata, "Rasa malu itu ada sepuluh bagian. Sembilan bagian di antaranya ada pada perempuan, dan yang satu bagian ada pada kaum laki-laki. Jika perempuan sudah mulai haid, hilang satu bagian rasa malunya. Jika dia sudah menikah, hilang lagi satu bagian; jika dia sudah digauli hilang satu bagian lagi; dan jika melahirkan hilang lagi satu bagian. Sehingga rasa malunya hanya tinggal lima bagian. Dan jika dia menyimpang, maka rasa malu itu akan hilang semuanya. Tetapi bila tingkah lakunya baik, maka rasa malu itu masih akan tersisa lima bagian." (Bihar Al-Anwar, jilid VI, cetakan baru, hal. 244).
Imam Al-Baqir as mengatakan, "Rasa malu dan iman adalah dua hal yang dihubungkan oleh suatu poros. Jika salah satu di antaranya hilang, maka yang lain akan mengikutinya."
Sedangkan Imam Ja’far Ash-Shadiq as mengatakan, "Tidak beriman orang yang tidak memiliki rasa malu."
Telah terbukti di sini, bahwa malu adalah benteng dalam diri manusia. Apabila benteng itu telah tertembus, maka musuh akan semakin mudah menghancurkan suatu bangunan (iman kita). Na’udzubillah.
Maka dari itu, ini adalah perwujudan dari pentingnya rasa malu. Betapa tidak bermoralnya diri kita apabila sudah tidak memiliki rasa malu. Kita dapat berbohong seenaknya, mencuri sesukanya, memberontak seenaknya, dan lain sebagainya.
Maka, kita harus melestarikan rasa malu. Beberapa cara melestarikan rasa malu ialah :
1. Setiap orang seharusnya menyadari apa yang mereka katakan dan lakukan. Sehingga kita dapat menghindari diri dari sikap yang tidak baik. (muhasabah)
2. Apabila melihat orang lain berkata atau berbuat tidak baik, seharusnya kita mengatakan kepadanya (mencoba memberittahu apa yang dia lakukan sehingga dia tidak mengulanginya lagi.
3. Apabila melihat orang merasa malu untuk berbuat atau berkata buruk, maka kita seharusnya memberitahu dia supaya mempertahankan perilakunya tersebut.
Ingatlah, timbulnya rasa malu itu bermula dari mata, jadi apabila kita untuk melihat yang buruk saja tidak malu, bagaimana dengan rasa malu kita? Apakah kita sudah tidak mempunyai benteng lagi?
Perlu diingat, ada saat saat di mana tidak tepat untuk kita merasa malu, yaitu :
1. Tidak boleh malu untuk bertanya atau menambah ilmu yang belum diketahui. Apalagi dalam masalah agama. Karena tidak ada malu dalam masalah agama.
2. Malu dalam sesuatu yang sifatnya lahiriyah dan tidak bisa diubah kecuali atas kuasa Allah, seperti fisik manusia, hitam, gemuk, jelek, rambut keriting, dll.
Kita patut merasa malu apabila kita :
1. Terhadap manusia : mengerjakan sesuatu yang buruk dan dilihat manusia lain. Sepantasnya kita malu. Karena kita telah melakukan keburukan yang mungkin saja orang lain akan menirunya. Astaghfirullah.
2. Terhadap Allah : apabila kita melakukan perbuatan buruk dan tidak ada orang lain yang mengetahui. Ingatlah, bahwa Allah maha melihat. Seluruh perbuatan kita, baik ataupun buruk, Allah selalu tahu.
3. Terhadap diri sendiri : apabila kita melakukan perbuatan buruk dan tidak ada orang lain yang mengetahui. Sepantasnya kita malu terhadap diri sendiri karena kita telah melakukan sesuatu yang buruk.
Kesimpulanya, rasa malu yang sudah kita miliki, jangan sampai terkikis atau hilang sama sekali dari diri kita. Karena malu adalah benteng dari perbuatan buruk. Kita harus sealu memelihara rasa malu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Pentingnya Rasa Malu"
Posting Komentar