Rasa ini, bukan nostalgia. Tapi sebuah lukisan indah karya Yang Maha Pencipta

Pelan kubuka pintu mobil bercat putih itu. Meninggalkan sejuta kenangan, berlanjut pada kehidupan nyata. Mengerahkan segala energi yang tersisa, kubawa sekotak besar rindu Dari kampung halaman. Menyegerakan langkah kakiku yang kian berat tuk pergi ke satu ruangan.


Inginku hanya membersihkan diri dan beranjak menuju medan yang baru kutinggalkan. Kupersiapkan segalanya, tapi ku urungkan. Alasannya sederhana, kondisi sama sekali tidak ada air. Kuurungkan panggilan raga tuk berusaha bebersih di tempat lain. Ku duduk disudut kasur masih dalan pakaian lengkapku. Lalu kuterlelap begitu saja.

Tak ada rasa lelah. Sungguhlah jikalau mobil putih itu datang kembali tuk mengajak pergi, ku akan menyambutnya dengan seluruh jiwa dan raga. Aku bahagia. Gembira yang tak dapat kulukiskan dengan kata-kata.

Terngiang tiap kali gelak tawa itu terdengar, atau saat tiada lagi suara yang terdengar. Terlukis sudah dalam pikirku, memori dalam dua hari ini.  Hanya Allahlah yang mampu menghilangkan memori ini dari dalam ingatanku. Karena kusendiri takkan sanggup melupakannya.

Sejenak kutersadar. Jam dinding telah menunjukkan pukul 17.20 WIB. Kubaca message di HP, "mba, hari ini ndak melingkar kah?". Dan terlukis senyuman diwajahku. Namun, akhirnya pesan itu ku balas dengan kata maaf.

Ternyata diri ini belum bisa mastatho'tum.

Padahal saat pesan itu datang, aku masih mengenakan pakaianku. Lengkap. Siap. Hanya tinggal berjalan sekian meter.

Allah.. Asma belum bisa menjadi hamba-Mu yang baik.

------------------------------

Kupetik hikmah dari berbagai peristiwa. 2 hari, ternyata cukup untuk menyembuhkan luka hati yang lama tersayat tak dianggap ada. 2 hari, ternyata cukup untuk menghasilkan Mutiara hitam dari dalam hati yang lama kerontang.

Allah.. Hanya Engkau yang tahu hati-hati ini berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa dalam taat pada-Mu, telah bersatu dalam dakwah pada-Mu, telah berpadu dalam membelajarkan syari'at-Mu.

Teguhkanlah ya Allah, ikatannya. Kekalkanlah cinta kasihnya. Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati tersebut dengan cahaya-Mu yang tak pernah holanh. Lapangkanlah Dada kami dengan kelimpahan iman kepada-Mu. Hidupkanlah hati ini dengan ma'rifat kepada-Mu. Matikanlah ia dalam syahid di jalan-Mu. Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.

Terimakasih sahabat-sahabatku, telah datang ke gubuk kecilku, telah membersamaiku di 2 hari ini. Terimakasih atas senyummu, tawamu, bahagiamu, jengkelmu, lelahmu, dan juga semuanya.

Semoga langkah kita dikuatkan. Kaki kita dikokohkan, dan raga kita ditegapkan, untuk menyongsong janji Allah, syurga yang kekal. InsyaAllah...